Gorila gunung Uganda adalah salah satu spesies hewan yang langka. Saat ini, jumlahnya hanya sekitar 720 ekor saja. Hmmm... apakah Anda ingin "berteman" dengannya? Mudah saja kok. Tidak usah pergi jauh-jauh ke Uganda, karena mereka telah memiliki ID di Facebook dan Twitter! Melalui situs pertemanan itu, Anda bisa mengikuti kehidupan personal para gorila tersebut melalui foto, video dan status yang up-to-date.
Hal ini diungkapkan oleh situs Friendagorilla.org, yang diluncurkan pada hari Sabtu (26/9). Situs ini dan orang-orang yang terlibat dalam pengelolaannya, merupakan penggalang kampanye perlindungan gorila gunung Uganda. Mereka membuat dan menayangkan ID Facebook dan Twitter beberapa ekor gorila, agar gorila bisa dikenal masyarakat dunia dan dibantu usaha pelestariannya. Mereka juga mengumpulkan dana untuk membiayai berbagai proyek perlindungan gorila.
"Semua orang bisa berpartisipasi dalam pelestarian gorila gunung Uganda dengan menyumbang 1 dollar AS (sekitar Rp10.000) kepada Friendagorilla.org," ungkap Moses Mapesa Wafula, Kepala Otoritas Alam Liar Uganda (UWA). "Kami berharap bisa mendapatkan 100.000 dollar AS dalam tiga bulan pertama, dan 350.000 dollar AS dalam waktu satu tahun lagi!"
Oh ya, situs itu juga mengungkapkan, inilah kampanye perlindungan gorila pertama yang melibatkan situs-situs jaringan sosial. Luar biasa!
Bagaimana rasanya melihat tagihan kartu kredit yang mencapai angka lebih dari 23.000 triliun dollar AS? Tanyalah ke Josh Muzynski, pria asal Manchester, Negara Bagian New Hampshire, AS.
Ceritanya begini. Pekan lalu, Josh membeli sebungkus rokok di sebuah tempat pengisian bensin. Harganya, 5 dollar AS. Seperti biasa, dia membayar dengan kartu kredit Visa keluaran Bank of America miliknya. Setelah itu, ia langsung pulang ke rumah.
Tak lama kemudian, Josh mengecek tagihan kartu kredit terakhir melalui laptop di rumahnya. Ia hampir pingsan ketika melihat angka 23.148.855.308.184.500 dollar AS (dibaca: 23 quadriliun, 148 triliun, 855 miliar, 308 juta, 184 ribu, dan 500 dollar AS) untuk sebungkus rokok yang baru saja dibelinya! Nilai tagihan itu, kalau dihitung-hitung, juga melebihi pendapatan tahunan semua negara di dunia ini.
Maka, Josh langsung pun segera menelepon Bank of America. Ia menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk menyebutkan jumlah tagihan itu secara tepat dan memprotes tagihan ngawur itu. Ia juga pergi ke toko serba ada di stasiun pengisian bensin untuk menanyakan masalah itu. Manajer toko sangat terkejut dan nyaris tidak mempercayai cerita Josh, hingga akhirnya ia melihat sendiri besarnya tagihan itu di laptop milik Josh.
Bank of America mengoreksi tagihan itu keesokan harinya. Kepada media massa mereka menyatakan bahwa masalah itu sebaiknya ditanyakan kepada Visa sebagai penerbit kartu kredit. Dan menurut Visa, Rabu 15 Juli 2009, masalah itu terjadi akibat "kesalahan pemrograman sementara."
Dikisahkan, seorang wanita baru menikah dengan pria yang dicintai dan tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Tidak lama setelah mereka berumah tangga, sangat terasa banyak ketidakcocokan di antara menantu dan sang mertua. Hampir setiap hari terdengar kritikan dan omelan dari ibu mertua. Percekcokan pun seringkali terjadi. Apalagi sang suami tidak mampu berbuat banyak atas sikap ibunya.
Saat sang menantu merasa tidak tahan lagi dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dia pun akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu demi melampiaskan sakit hati dan kebenciannya.
Pergilah si menantu menemui teman baik ayahnya, seorang penjual obat ramuan tradisional. Wanita itu menceritakan kisah sedih dan sakit hatinya dan memohon agar dapat diberikan bubuk beracun untuk membunuh ibu mertuanya.
Setelah berpikir sejenak, dengan senyumnya yang bijak, si paman menyatakan kesanggupannya untuk membantu, tetapi dengan syarat yang harus dipatuhi si menantu. Sambil memberi sekantong bubuk ramuan yang dibuatnya, sang paman berpesan, "Nak, untuk menyingkirkan mertuamu, jangan memberi racun yang bereaksi cepat, agar orang-orang tidak akan curiga. Karena itu, saya memberimu ramuan yang secara perlahan akan meracuni ibu mertuamu. Setiap hari campurkan sedikit ramuan ini ke dalam masakan kesukaan ibu mertuamu dari hasil masakanmu sendiri. Kamu harus bersikap baik, menghormati,dan tidak berdebat dengannya. Perlakukan dia layaknya sebagai ibumu sendiri, agar saat ibu mertuamu meninggal nanti, orang lain tidak akan menaruh curiga kepada kamu."
Dengan perasaan lega dan senang, diturutinya semua petunjuk sang paman penjual obat. Dilayaninya sang ibu mertua dengan sangat baik dan penuh perhatian! Setiap hari, ia menyuguhkan aneka makanan kesukaan si ibu mertua.
Tidak terasa, empat bulan telah berlalu dan terjadilah perubahan yang sangat besar. Dari hari ke hari, melihat sang menantu yang bersikap penuh perhatian kepadanya, ibu mertua pun merasa tersentuh. Ia berbalik mulai menyayangi si menantu bahkan memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Dia juga memberitahu teman-teman dan kenalannya bahwa menantunya adalah seorang penuh kasih dan menyayanginya.
Menyadari perubahan positif ini, sang menantu cepat-cepat datang lagi menemui sang paman penjual obat, "Tolong berikan kepada saya obat pencegah racun pembunuh ibu mertua saya. Setelah saya patuhi nasihat paman, ibu mertua saya berubah sangat baik dan menyayangi saya seperti anaknya sendiri. Tolong paman, saya tidak ingin dia meninggal karena racun yang telah saya berikan".
Sang paman tersenyum puas dan berkata "Anakku, kamu tidak perlu khawatir. Bubuk yang saya berikan dulu bukanlah racun, tetapi ramuan untuk meningkatkan kesehatan. Racun yang sebenarnya ada di dalam pikiran dan sikapmu terhadap ibu mertua. Sekarang semua racun itu telah punah oleh kasih dan perhatian yang kamu berikan padanya."
Teman-teman yang luar biasa!
Cerita di atas mengajarkan kepada kita betapa luar biasanya kekuatan kasih dan kekuatan perhatian.
Kasih dan perhatian mendatangkan kepedulian, ketulusan, dan kerelaan untuk berkorban. Kasih dan perhatian mampu melepaskan kita dari belenggu kesalahpahaman, meluluhkan ketidakpedulian, hati yang keras, dan pikiran yang penuh kebencian. Kasih dan perhatian juga mendatangkan kedamaian dan merekatkan perbedaan menjadi suatu kedekatan yang menyenangkan.
Jika setiap hari kita mau memberikan kasih dan perhatian kepada orang di sekeliling kita, maka kehidupan kita pasti akan lebih bermakna dan berbahagia!
Salam sukses, luar biasa!
_______________________________
Kisah ini terdapat dalam buku saya: 15 Wisdom & Success. Juga, CD Audio Book "Andrie Wongso: 10 Wisdom & Success - Classical Motivation Stories #1".
Bagi teman-teman yang mau mengoleksi atau mendapatkan kisah-kisah motivasi yang menarik dalam bentuk buku/majalah, bisa menghubungi nomor telepon berikut ini: (021) 6339523, 6316533, atau 6316534.
Dikisahkan, di tepian tebing yang terjal, tumbuhlah setangkai tunas bunga lily. Saat tunas bunga lily mulai bertumbuh, dia tampak seperti sebatang rumput biasa. Tetapi, dia mempunyai keyakinan yang kuat, bahwa kelak dia pasti akan tumbuh menjadi sekuntum bunga lily yang indah.
Rumput-rumput liar di sekitarnya mengejek dan menertawakannya. Burung-burung dan serangga pun menasihatinya agar tunas lily jangan bermimpi menjadi bunga. Mereka pun berkata, "Hai tunas muda, sekalipun kamu bisa mekar menjadi kuntum bunga lily yang cantik, tetapi lihatlah sekitarmu. Di tebing yang terpencil ini, biarpun secantik apa pun dirimu kelak, tidak ada orang yang akan datang melihat dan menikmati keindahanmu."
Diejek seperti itu, tunas bunga lily tetap diam dan semakin rajin menyerap air dan sinar matahari agar akar dan batangnya bertumbuh kuat. Akhirnya, suatu pagi di musim semi, saatnya kuncup pertama pun mulai bertumbuh. Bunga lily merasa senang sekali. Usaha dan kerja kerasnya tidak sia-sia. Hal itu menambah keyakinan dan kepercayaan dirinya.
Dia berkata kepada dirinya sendiri, "Aku akan mekar menjadi sekuntum bunga lily yang indah. Kewajibanku sebagai bunga adalah mekar dan berbunga. Tidak peduli apakah ada orang yang akan melihat atau menikmati keberadaanku. Aku tetap harus mekar dan berbunga sesuai dengan identitasku sebagai bunga lily."
Hari demi hari, waktu terus berjalan. Akhirnya, kuncup bunga lily pun mekar berkembang-tampak indah dan putih warnanya. Saat itulah, rumput liar, burung-burung, dan serangga tidak berani lagi mengejek dan menertawakan si bunga lily.
Bunga lily pun tetap rajin memperkuat akar dan bertumbuh terus. Dari satu kuntum menjadi dua kuntum, berkembang lagi, terus dan terus berkembang, semakin banyak. Sehingga jika dilihat dari kejauhan, tebing pun seolah diselimuti oleh hamparan putih bunga-bunga lily yang indah. Orang-orang dari kota maupun desa, mulai berdatangan untuk menikmati keindahan permadani putih bunga lily. Dan tempat itu pun kemudian terkenal dengan sebutan "Tebing Bunga Lily."
Para pembaca yang berbahagia,
Cerita semangat bunga lily ini menginspirasikan kepada kita, saat kita mempunyai impian, ide, keinginan, atau apapun yang menjadi keyakinan kita untuk diwujudkan, jangan peduli ejekan orang lain! Jangan takut diremehkan oleh orang lain! Tidak perlu menanggapi semua itu dengan emosi, apalagi membenci. Justru sebaliknya, tetaplah yakin dan berjuang dengan segenap kemampuan yang kita miliki. Buktikan semua mimpi bisa menjadi nyata.
Hanya dengan bukti keberhasilan yang mampu kita ciptakan, maka identitas kita, jati diri kita, lambat atau cepat pasti akan diakui dan diterima; selaras dengan pepatah yang menyatakan: "A great pleasure in life is doing what people say, you cannot do." Kepuasan terbesar dalam hidup ini adalah mampu melakukan apa yang dikatakan orang lain tidak dapat kita lakukan.
Semua manusia pasti ingin hidup sehat, bahagia, dan panjang umur! Lalu, apa rahasianya? Bagaimana caranya? Mari kita tanyakan kepada Walter Breuning, warga negara AS kelahiran Minnesota. Orang luar biasa ini bukan dokter, bukan pula ahli kesehatan. Melainkan, pria tertua di muka bumi ini. Usianya: 113 tahun!
Menurutnya, rahasianya sederhana saja. Seperti diberitakan oleh Oprah.com, Breuning menjawab demikian:
- Makan secukupnya; sesuaikan dengan kondisi tubuh dan kegiatan Anda. Walter mengaku, selama 30 tahun terakhir, ia hanya sarapan dan makan siang. Bukan karena tak mampu atau ingin hemat, tapi karena kesadaran sendiri. Dengan cara ini, berat badannya selalu stabil, di angka sekitar 62,5 kilogram. Makanan favorit Walter adalah hati sapi dan bawang putih.
- Konsumsi buah dan air putih sebanyak-banyaknya. Walter sendiri, membiasakan dirinya untuk selalu mengonsumsi buah pisang dan jeruk. Juga, maksimal 1 gelas kopi setiap hari. Katanya, berkat pola makan ini, ia tidak pernah harus berobat ke dokter.
- Banyak berbuat baik kepada orang lain. Sikap ini akan memberikan pengaruh positif pada kesehatan fisik dan mental Anda, demikian tutur Walter.
- Banyak bergaul/bersosialisasi.
- Selalu mengaktifkan tubuh dan pikiran. Awalnya, Walter melakukannya dengan cara membaca. Kini, setelah penglihatannya kabur, ia mengaku banyak mendengarkan radio.
- Bekerja keras. Walter bekerja sebagai manajer di dua perusahaan sekaligus, hingga usia 99 tahun dan ia sangat menikmati pekerjaannya. "Etika kerja yang baik telah membuat saya sehat. Lagipula, hard work won't kill you-kerja keras tak akan membunuhmu!"
Tidak terlalu rumit, kan? Yakin deh, kita semua pasti bisa melakukan hal-hal di atas, agar senantiasa hidup sehat, bahagia, dan panjang umur. Semoga!
Desa Sukomanah merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Dari kabupaten Purworejo menuju kecamatan Purwodadi, ke arah selatan kira-kira 12 km. Dari Kecamatan Purwodadi sampai Desa Sukomanah ke arah barat daya kira-kira 5 km. Di Desa Sukomanah, ada tempat keramat yang berwujud makam. Makam tersebut merupakan makam Eyang Napsuko. Setiap bulan Rajab, saat siang hari, di makam Eyang Napsuko diadakan pagelaran wayang kulit. Sedangkan malam harinya diadakan di rumah Kepala Desa Sukomanah. Peringatan tersebut diadakan jauh dari rasa sirik dan musryik. Namun tujuan diadakannya peringatan tadi, tidak lain untuk menghormati dan mengingat perjuangan Eyang Napsuko yang merupakan leluhur masyarakat desa Sukomanah, dan yang telah berjasa besar kepada masyarakat.
Berikut adalah ceritanya :
Ketika pecah perang Diponegoro di abad 19, wilayah Bagelen menjadi ajang perang. Bangsa kita melawan bangsa Belanda. Banyak para pejuang dan pahlawan yang melawan bangsa Belanda. Ketika itu, ada seseorang yang bernama Napsuko. Beliau gagah perkasa, berbudi luhur, dan mempunyai kumis tebal seperti Gatut Kaca.
Ketika perang berkobar di wilayah Bagelen dan sekitarnya, rakyat banyak yang hidup kesusahan dan kekurangan pangan karena tak ada yang bisa dimakan. Melihat keadaan demikian, tangis rakyat, dan jeritan anak-anak yang terlantar, Eyang Napsuko bertidak tanpa ragu melawan penjajah Belanda dan menjarah harta Belanda. Hasilnya tak sedikitpun untuk dirinya. Beliau tidak menginginkan harta yang tidak halal atau yang tidak semestinya. Semua harta jarahan tadi, diberikan kepada para rakyat di desa tersebut yang mengalami kekurangan pangan dan sandang, atau kepada rakyat yang terlantar. Sehingga rakyat bisa makan meskipun belum mencukupi.
Dalam melaksanakan tugas membantu rakyat jelata, Eyang Napsuko tidak sendiri, namun dibantu oleh Raden Bagus Bledeg dan Raden Bagus Mangku Wijaya. Eyang Napsuko memiliki pusaka yang menjadi kesaktiannya, berwujud jugil awal dan caping atau topi.
Ketika Eyang Naspuko gugur, jasadnya ditutup menggunakan lesung. Namun setelah lesung dibuka jasadnya tidak ada. Menurut cerita, beliau morca, berpindah ke dunia lain, di Widara Ayung. Widara Ayung itu di mana, tak satupun orang mengetahuinya.
Itulah tadi sekilas tentang sejarah Desa Sukomanah. Desaku yang kucinta, pujaan hatiku, tempat ayah dan bunda, dan handai tolanku….
( X : "Eehh…, mas Ibnu koq malah nyanyi 'DESAKU' seehhh" )
( Ibnu : "Maap dechh…, uda skrng lanjutin baca posting blognya yaww…., Ingat !! Kalo ASAL jgn USUL, kalo USUL ga boleh ASAL. He…he…")
(X : "Luchu ya")
Translated from : "Nguri-nguri Basa Jawa, by Ki Riyanto"